Niat dan Wujudnya

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


Jika ditanya manfaat dari niat (wujudnya di dunia) cukuplah kisah Imam Malik dan Muwatho'nya (Al-Muwatta, Al-Muwaththa atau Muwatta Malik merupakan kitab hadis dan fiqih yang disusun oleh Imam Malik bin Anas, merupakan salah satu dari Kutubut Tis'ah) sebagai perwakilannya. 

 

وذكر العلماء أن الإمام ابن أبي ذئب معاصر الإمام مالك وبلديه – قد صنف موطأ أكبر من موطأ مالك حتى قيل لمالك : ما الفائدة في تصنيفك ؟ فقال : ما كان لله بقي ( من ” الرسالة المستطرفة ” ص 9 )

Para ulama menyebutkan bahwa Imam Ibnu Abi Dzi’bi yang semasa dan senegeri dengan Imam Malik pernah menulis kitab yang lebih besar dari Muwatho’. Karena demikian, Imam Malik pernah ditanya, “Apa faedahnya engkau menulis kitab yang sama seperti itu?” Jawaban beliau, “Sesuatu yang ikhlas karena Allah, pasti akan lebih langgeng.”

(Ar Risalah Al Mustathrofah, hal. 9. Dinukil dari Muwatho’ Imam Malik, 3: 521).

 

Dinukilkan dari kitab Ta’zhimul ‘Ilmi bahwasanya ikhlas dalam belajar harus memenuhi empat hal:

1. Menuntut ilmu untuk menghilangkan kebodohan pada diri sendiri.

2. Menuntut ilmu untuk menghilangkan kebodohan pada orang lain.

3. Menuntut ilmu untuk menghidupkan dan menjaga ilmu.

4. Menuntut ilmu untuk mengamalkan ilmu.



Banyak faidah lain terkait niat (yang dimaksud keikhlasan) yang bisa antum rujuk di kitab kitab ulama, kami nukilkan sedikit disini wujud dari keikhlasan di dunia adalah kekekalan / keistiqomahan pada amalan yang ini banyak sekali kita dambakan di dunia, terlebih tentunya kita harapkan wujud ikhlas nanti di akhirat, semoga Allah menjadikan kita termasuk dari hamba hamba Allah yang ikhlas.


اَللّٰهُ أَعْلَم

Share this:

Tidak ada komentar