Sunnah menyambut datangnya buah hati

     بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Tidak ada yang lebih baik kecuali menyambut datangnya buah hati kita dengan menjalankan sunnah nabi ﷺ dengan harapan semoga kelak buah hati ini juga senantiasa meneladaninya kehidupannya ﷺ, barakallahufiikum.

Berikut ringkasannya :

  1. Bersyukur kepada Allah

    Apabila sepasang suami isteri telah dikaruniai anak, baik laki-laki maupun perempuan, maka hendaklah keduanya bersyukur kepada Allah atas karunia-Nya.

    فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

    “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” [Al-Baqarah/2 : 152] Tidak boleh merasa kecewa atas apa pun keadaan si buah hati, namun hendaklah bersyukur dan bersabar.

  2. Mentahnik

    Ketika si buah hati telah dilahirkan, maka seorang ayah hendaknya mentahnik langit-langit mulut si bayi dengan buah kurma yang telah dilumatkan.

  3. Mendoakan

    Kemudian do’akanlah buah hati Anda dengan kebaikan dan keberkahan. Misalnya dengan do’a.

    بَارَكَ اللهُ فِيْه

    “Semoga Allah memberikan berkah atasnya.”

  4. Memberikan Nama

    Seorang ayah dibolehkan memberikan nama kepada si buah hati pada saat ia dilahirkan atau pada hari ketujuh. Sangat dianjurkan untuk memberikan nama-nama yang baik, indah dan dicintai Allah Ta’ala bagi si buah hati. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

    إِنَّ أَحَبَّ أَسْمَائِكُمْ إِلَى اللهِ: عَبْدُ اللهِ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ

    “Sesungguhnya nama kalian yang paling dicintai Allah adalah ‘Abdullah dan ‘Abdurrahman”
    (HR. Muslim (no. 2132) dari Shahabat Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma)

    Termasuk nama-nama yang dicintai adalah nama-nama para Nabi dan Rasul. Hal ini berdasarkan jawaban Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam kepada para Shahabat tentang nama Harun saudara Maryam, padahal Maryam tidak sezaman dengan Nabi Harun dan Harun saudara Maryam bukanlah Nabi Harun, beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

    إِنَّهُمْ كَانُوْا يُسَمُّوْنَ بِأَنْبِيَائِهِمْ وَالصَّالِحِيْنَ قَبْلَهُمْ

    “Sesungguhnya mereka biasa menamakan (anak-anak mereka) dengan nama-nama Nabi dan orang-orang shalih yang hidup sebelum mereka.”
    (HR Muslim (no. 2135), dari al-Mughirah bin Syu’bah radhiyallaahu ‘anhu.)

  5.  'Aqiqah

    Disunnahkan menyembelih kambing, anak laki-laki 2 kambing, anak perempuan 1 kambing, jika belum ada dana bisa menabung sampai tercukupi atau dibolehkan menyembelih kambing 1 saja untuk anak laki-laki, kambing jantan betina boleh saja dan tidak seketat persyaratan kambing qurban 'ied, namun hendaknya seorang bertakwa, karena setiap level perbuatan ada balasannya. Tidak boleh melumuri kepala bayi dengan darah sembelihan ini perbuatan jahiliyyah.

  6.  Mencukur rambut pada hari ketujuh.
    Disunnahkan mencukur rambut secara merata, yaitu digundul (dibotak), lalu bersedekah senilai dengan perak seberat rambutnya. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Fathimah.

    اِحْلِقِى رَأْسَهُ وَتَصَدَّقِى بِوَزْنِ شَعْرِهِ فِضَّةً عَلَى الْمَسَاكِيْنِ

    “Cukurlah rambutnya dan bersedekahlah dengan perak seberat rambutnya kepada orang-orang miskin."
    [Hadits Hasan, Ahmad (VI/390, 392) dan al-Baihaqi (IX/304). Lihat Irwaa-ul Ghaliil (no. 1175) dan Tuhfatul Mauduud (hal. 159-163).]

  7. Khitan

    Khitan adalah memotong atau tempat memotong kulit yang menutupi kepala dzakar bagi laki-laki dan memotong atau tenpat memotong kulit yang menyerupai jengger ayam yang berada di atas farji (kelentit) bagi perempuan.

 

Sumber : Bingkisan Istimewa Menuju Keluarga Sakina, Penerbit Pustaka At-Taqwa Bogor.


Demikian semoga yang singkat, padat akan manfaat, terlebih semoga Allah memberi kita tawfik. Aamiiin.


اَللّٰهُ أَعْلَم‎ 

Share this:

Tidak ada komentar